Sekelumit Cerita Sebuah Pengembaraan Gunung Hutan di Pegunungan Hyang Argopuro (DIKLATAM Mahapena 2016)
Pada pendakian Argopuro kali ini kita serombongan yang terdiri dari 22 orang, kami sepakat untuk dibagi menjadi 2 tim yaitu :
Catatan Perjalanan Team 1 (Camar Timur)
Kegiatan Diklatam Gunung
Hutan dimulai pada hari Sabtu, 30 April 2016 dengan agenda karantina barang dan
peserta. Pada kegiatan ini ada 2 anggota muda yang tidak bisa ikut yakni Dita
dikarenakan sakit dan Dimas dikarenakan ada kepentingan keluarga. Karantina barang dan
peserta dimulai dari pagi hingga sore hari. Kegiatan ini mengalami
keterlambatan dikarenakan banyak anggota muda yang belum menyiapkan logistik
pribadinya sehingga masih keluar untuk membeli kebutuhannya. Malam harinya anggota muda berangkat menuju
rumah Mbak Win untuk dikarantina, untuk pemberangkatan menuju rumah Mbak Win dibagi
menjadi dua gelombang. Gelombang pertama berangkat terlebih dahulu sedangkan
gelombang keduaa menunggu di Sekretariat Mahapena dan membeli konsumsi untuk
malam hari. Setelah semua anggota muda berkumpul di rumah Mbak Win, anggota
muda segera makan malam untuk mempercepat kegiatan selanjutnya. Setelah selesai
makan malam, dilakukan briefing untuk
kegiatan esok hari. Anggota muda pun
beristirahat setelah briefing selesai,
agar pergerakan besok tidak terlambat lagi,
Kegiatan
hari pertama dimulai pukul 04.00 WIB dengan kegiatan MCK, masak dan sholat yang
kemudian dilanjutkan dengan sarapan. Setelah sarapan, anggota muda melakukan stretching terlebih dahulu agar kondisi fisik mereka tidak menghambat saat melakukan
pergerakan. Sebelum pergerakan dimulai, anggota muda mendapatkan materi
navigasi terlebih dahulu. Dalam materi navigasi darat ini dibagi menjadi 3
kelompok, setelah anggota muda sudah
cukup memahami navigasi darat, maka kegiatan
pergerakan dilaksanakan sesuai kesepakatan awal yakni dibagi menjadi dua tim.
Untuk tim 1 diberi nama Camar Timur yang dikomando
oleh Alan yang sekaligus menjadi komandan gunung hutan. Tim 1 didampingi oleh
Abid Qudsi, Imam Baladin dan Ahmad Holil. Hari pertama pergerakan masih dipandu
oleh tim pendamping untuk menuju titik start yakni di ketinggian 891 mdpl. Untuk
tugas leader dan
navigator selama pergerakan adalah Haqqi dan Alvian. Pergerakan hari pertama masih melewati jalan setapak, Pada
saat pergerakan banyak anggota muda yang merasakan kelelahan dikarenakan
Pembiasaan. Pengambilan air dilakukan pada saat istirahat siang di hari
pertama, karena menurut informasi dari peta dan
pengalaman tim pendamping selama pergerakan akan sulit mencari titik air. Selama perjalanan anggota muda telah melewati titik
lokasi yang telah ditentukan untuk hari pertama.
Pergerakan dihentikan pada pukul 15.00 WIB karena pendamping merasa bahwa pergerakan sudah dirasa
cukup dan tujuan untuk hari pertama telah terpenuhi. Kemudian kegiatan
dilanjutkan dengan pendirian camp untuk anggota muda
laki-laki dan anggota muda perempuan memasak. Pada
hari pertama ini ada satu anggota
muda yang sakit yakni Dona. Menjelang malam hari camp kami diguyur hujan. Air
hujan yang turun itu kami tampung dan digunakan untuk masak, agar air yang kami
bawa dari bawah dapat bertahan lebih lama. Kegiatan selanjutnya yaitu masak,
MCK, ishoma, dan dilanjutkan evaluasi dan briefing. Evaluasi berisi tentang peninjauan kembali mengenai
aktivitas yang dilakukan pada hari pertama sedangkan briefing berisi tentang persiapan untuk hari kedua mengenai
pembagian tugas sebagai navigator,
leader, sweeper, penanggungjawab masak, penanggungjawab pendirian camp, dan
penanggungjawab bangun pagi.
Hari
ke-2, diawali dengan bangun pada pukul 04.15 WIB, masak,
MCK, dan ishoma. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan pembongkaran tenda,
packing dan stretching. Anggota muda kemudian mulai melakukan pergerakan tanpa
didampingi tim, karena tim masih memasak dan packing. Sesuai dengan briefing sebelumnya, yang menjadi leader dan navigator pada hari
kedua adalah Rizal dan Ejak. Di hari kedua ini, kami sedikit mengalami kendala
dikarenakan punggungan yang dilewati sulit untuk dilalui, kemudian kami memutuskan
untuk mencoba mencari jalur lain yang pada akhirnya tidak jadi kami lewati
karena trek yang bertebing dan susah dilalui, mengakibatkan kami salah jalur. Kami kemudian dibantu oleh tim pendamping hingga sampai pada
plot semula. Namun, karena jalur yang dilalui terlalu terjal dan sulit untuk
didaki, tim pendamping akhirnya membantu lagi dengan
memasangkan delapan webbing sebagai
alat bantu naik ke punggungan. Setelah berhasil naik
menggunakan webbing, kemudian
melanjutkan pergerakan dan beistirahat siang. Pergerakan dilakukan seperti hari
sebelumnya tetapi untuk hari ini Tim Camar Timur tidak dapat mencapai titik
yang telah ditargetkan, waktu yang dipakai Tim Camar Timur untuk pergerakan
pada hari kedua banyak terbuang sia-sia karena terlalu banyak istirahat yang
disebabkan kondisi fisik anggota muda yang mulai kelelahan, sehingga untuk
istirahat sore dilakukan lebih awal dari jadwal yang telah dibuat dikarenakan sulitnya mencari tempat untuk mendirikan camp. Hari kedua, camp
kami juga diguyur hujan sehingga kami masak menggunakan air hujan seperti hari
pertama. Seperti hari sebelumnya, kegiatan selanjutnya adalah mendirikan camp,
masak, MCK, sholat. Setelah semua selesai evaluasi
dan briefing dengan
tim pendamping pun dilakukan. Pada saat melakukan evaluasi tim pendamping
menyampaikan rasa kecewanya terhadap kami karena pergerakan hari kedua hanya
berjalan sejauh 1,6 km. Akhirnya kami membuat targetan baru bersama para tim
pendamping. Kami tidak mau mengecewakan tim pendamping lagi dengan pegerakan seperti hari ini, jadi setelah
selesai melakukan evaluasi dan briefing
kami pun melakukan medis dengan meminta vitamin kepada tim medis agar keesokan
harinya badan menjadi lebih sehat dan lebih bersemangat.
Hari
ke-3, dimulai dengan bangun, masak, MCK, dan sholat. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan pembongkaran
tenda, packing dan stretching. Seperti hari sebelumnya,
anggota muda melakukan pergerakan terlebih dahulu. Leader dan navigator
untuk hari ketiga adalah Misbah dan Alan. Setelah berjalan
sedikit jauh, baru sekitar pukul 10.00 WIB tim pendamping menyusul. Disaat pergerakan hari
ketiga ini kami sempat menemukan titik air yang terlihat dari tepi punggungan. Namun karena medannya
yang terlalu sulit untuk dijangkau, kami
terpaksa melanjutkan perjalanan tanpa mengambil air terlebih dahulu. Padahal
persediaan air kami pada hari ketiga sudah sangat menipis. Disini kami harus benar – benar mengemat air untuk
minum dan masak. Tiba waktunya untuk
istirahat siang, pada saat istirahat siang kami hanya makan biskuit untuk
mengganjal perut dan meminum minuman berasa untuk menghilangkan rasa haus. Istirahat
sore di hari ketiga ini juga dimulai lebih awal karena pergerakan kami sudah
jauh melebihi target yang direncanakan. Kami mengalami kesulitan untuk mencari
tempat camp karena jalur yang kami lewati selama pendakian berupa punggungan
tipis. Saat kami mendirikan camp, salah satu tim pendamping mengajak kami
berunding untuk membahas titik pertemuan, dikarenakan kondisi air kami yang
hanya cukup untuk setengah hari kedepan. Akhirnya diputuskan bahwa titik
pertemuan diubah, sedikit lebih jauh dari kesepakatan awal agar kami bisa
mengambil air. Keputusan ini kami bicarakan dengan tim 2 pada saat komunikasi
sore hari dan mereka pun sepakat untuk bertemu di titik air. Saat komunikasi
itu kami juga baru menyadari bahwa lokasi kami berdekatan. Setelah komunikasi,
kegiatan dilanjutkan dengan makan malam, evaluasi dan briefing, juga
medis. Pada saat briefing kami
mengalami hal yang sedikit lucu sekaligus mengesalkan. Kaleng rokok milik
anggota muda (Rizal dan Misbah) hilang dan dia menuduh semua anggota muda
mengambil kaleng rokonnya. Kami juga sempat terpicu emosi karena Rizal yang
menuduh sambil marah – marah. Akhirnya setelah selesai briefing kami (anggota muda dan tim pendamping) melakukan pencarian
bersama – sama yang kami beri nama dengan operasi
SAR rokok Sohep.
Hari
ke-4. Kami bangun lebih pagi dari biasanya yaitu kami bangun
pukul 03.30 WIB karena ingin segera sampai di titik pertemuan.
Di hari keempat ini salah satu anggota mda yakni Misbah tidak mau sarapan
karena sarapan dilakukan lebih pagi dari jadwal yang ditentukan jadi Misbah hanya meminum kopi yang diyakininya
sebagai karbohidratnya. Sebelum melakukan
pergerakan kami sempat memanggil tim 2 dengan berteriak
untuk memastikan bahwa lokasi tim camar barat dekat dengan camp kami. Ternyata
mereka juga membalas panggilan kami. Setelah melakukan rutinitas pagi seperti
hari sebelumnya, kami melakukan pergerakan. Untuk hari keempat, yang ditunjuk
sebagai leader dan navigator adalah Alan dan Misbah. Kami
sempat optimis bahwa kami akan sampai di titik pertemuan dengan waktu 2-3 jam
karena jarak yang dekat dan jalur yang dilewati adalah jalur umum. Selain itu
navigator kami juga pernah melalui jalur tersebut sehingga diperkirakan pergerakan
akan lebih cepat dari hari – hari sebelumnya. Namun ternyata kami mengalami
kendala. Taramontina yang kami gunakan tertinggal pada saat beristirahat,
sehingga kami harus mencari tramontina terlebih dahulu. Setelah menyusuri kembali tempat yang telah dilalui
akhirnya Taramontina pun ditemukan. Pergerakan menjadi
lebih cepat karena kami sudah tidak sabar akan bertemu dititik pertemuan dan
tidak sabar untuk mendapatkan air. Bukan lagi berjalan cepat, tetapi sampai ada
yang berlari pada saat pergerakan di jalan setapak. Tanpa berfikir panjang kami
pun berlari dengan perasaan yang sangat gembira, karena dengan melihat jalan
setapak kami berfikir bahwa kami akan semakin dekat dengan apa yang kami
harapkan. Pukul 11.21 WIB kami
telah tiba di titik air, yang menemukan titik
air tersebut adalah Misbah. Misbah memberi tahu bahwa ada suara percikan air
yang terdengar dari balik tumbuhan, kami pun memastikan apa yang telah
diungkapkan oleh Misbah dan ternyata memang benar disitu terdapat sumber mata
air. Saat menemukan sumber mata air semua perasaan senang, terharu dan
bersyukur menjadi satu sehingga tidak bisa lagi berkata-kata, yang bisa kami
lakukan hanya tersenyum lega. Disini kami beistirahat siang dan memuaskan keinginan
kami mengambil air sambil menunggu kedatangan tim 2. Namun karena hujan, kami
kembali ke titik pertemuan awal (yang direncanakan sebelum berangkat) dan
mendirikan camp. Tidak beberapa lama setelah kami membersihkan tempat camp, tim
2 tiba di lokasi pertemuan. Kami menyambut kedatangan meeka dengan membuatkan
teh. Setelah dirasa cukup istirahatnya, kami menagih janji tim 2 untuk
melakukan push up karena tim kami
yang terlebih dulu datang. Tapi hanya sedikit yang mau melakukan push up, mereka berjanji akan melakukan push up begitu tiba di sekretariat
Mahapena. Kami lalu melanjutkan pendirian camp bersama dan masak bersama. Sore
harinya, ketika melakukan komunikasi, kami mendapat perintah dari sekretariat
untuk melakukan opperasi SAR. Akhirnya ketika briefing diputuskan bahwa kita akan melakukan operasi SAR, dengan
catatan jika dalam satu hari korban tidak ditemukan kami akan turun dan tidak
melanjutkan pencarian karena kondisi logistik kami yang tidak mencukupi.
Hari
ke-5. Kegiatan SAR dilakukan
hingga malam hari. Pada hari kelima juga disepakati bahwa untuk turun tim 1 dan
tim 2 digabung menjadi 1 tim, melalui jalur tim2.
Hari
ke-6. Kegiatan yang kami lakukan tidak sesuai dengan ROP karena anggota muda
kelelahan setelah melakukan SAR hari sebelumnya. Mulai dari bangun, masak, MCK,
sarapan pagi, hingga packing mengalami keterlambatan semua karena harus
memisahkan antara logistik tim 1 dengan tim 2. Pergerakan hari keenam dimulai
pukul 09.00 WIB setelah sebelumnya melakukan
foto bersama dengan seluruh tim. Leader
dan navigator untuk hari keenam
adalah Ega dan Alvian. Di hari keenam ini kami sempat tersesat karena tidak
menemukan stringline, dan punggungan
yang dilalui lebar. Banyak anggota muda yang mulai emosi
karena tidak segera menemukan jalur, ditambah kondisi mereka yang kelelahan.
Akhirnya setelah istirahat siang tim pendamping pun membantu menemukan stringline sehingga kami bisa
melanjutkan perjalanan kembali. Pergerakan yang
dilakukan ternyata mengalami kendala yaitu kami keliar dari plottingan yang membuat kami tersesat.
Ternyata setelah ditinjau kembali kesalahan terjadi dikarenakan peta Tim 1 dan
Tim 2 Plottingannya sedikit berbeda
sehingga dari situ kendala berasal. Setelah semua kendala teratasi pergerakan
pun kembali dimulai. Istirahat sore dimulai lebih awal karena sudah
menemukan tempat camp
yang paling layak dan tidak mungkin untuk melanjutkan pergerakan. Kegiatan
selanjutnya sama seperti hari sebelumnya yakni mendirikan camp, masak, MCK,
komunikasi, makan, sholat, evaluasi,
briefing dan medis.
Hari
ke-7. Hari ketujuh ini ditargetkan kami akan tiba di desa Suci siang hari.
Pergerakan kami dilakukan pukul 08.00 WIB dengan leader Misbah dan navigator Ega. Pergerakan berjalan lancar dan tidak mengalami
kendala. Istirahat siang pun tiba, pada saat istirahat siang
ini kami menghabiskan semua sisa logistik kami yang masih tersisa. Jadi hari
ini adalah istirahat siang yang paling menyenangkan dari hari sebelumnya,
karena kami tidak perlu lagi berhemat logistik. Semangat kami sangat membara
karena ingin segera sampai di tempat tujuan. Di hari ketujuh ini kami melalui
jalur yang pernah kami lalui sebelumnya sehingga kami sedikit bernostalgia saat
melalui jalur ini. Tidak hanya bernostalgia, kami juga sedikit bermain-main
seluncur dijalur ini, karena jalur yang dilalui mirip seperti seluncuran. Kami
sampai di Desa Suci pukul 14.35 WIB.
setelah istirahat dan MCK kami menunggu hujan reda, setelah hujan reda kami
melanjutkan perjalanan menuju sekretariat Mahapena. Setibanya di Sekretariat Mahapena ternyata kedatangan
kami telah ditunggu oleh para anggota biasa. Seperti biasa, setelah melakukan
kegiatan kami melakukan Syukur terlebih dahulu. Syukur telah selesai dilakukan
kemudian kami melakukan evaluasi dan briefing.
Selesai kami melakukan evaluasi dan briefing,
tiba-tiba beberapa anggota biasa datang dengan membawa makanan untuk para
anggota muda.
Catatan Perjalanan Team 2 (Camar Barat)
Sabtu, 30 April 2016 kegiatan Diklatam Gunung Hutan
dengan agenda karantina barang dan peserta yang dilaksanakan di Sekretariat
Mahapena. Karantina barang dan peserta dimulai dari pagi jam 09.00 hingga sore
hari jam 15.00. Kegiatan ini mengalami
kemoloran dikarenakan banyak anggota muda yang masih belom menyiapkan logistik
pribadinya sehingga masih ada yang keluar membeli atau meminjam logistik kepada
temanya. Sore harinya anggota muda berangkat menuju rumah Mbak Win untuk
karantina dengan transportasi sepeda motor yang dibagi menjadi dua kloter. Terdapat kendala
yaitu
banyaknya logistik pribadi maupun team yang dibawa
didalam carier sehingga tidak memungkinkan untuk membawa dua carier sekaligus.
Akhirnya diputuskan untuk membawa tas carier satu persatu demi keselamatan
karena hari sudah semakin malam. Ada beberapa anggota muda yang menunggu di
sekretariat Mahapena yaitu Dona dan Aulia. Selagi anggota muda yang lainnya
berangkat menuju ke rumah Mbak Win, Dona dan Aulia membeli konsumsi untuk makan
malam bersama. Setelah sesampai dirumah Mbak Win seluruh anggota muda
melakukan makan malam dan dilanjutkan dengan istirahat.
Minggu, 1 Mei 2016
merupakan hari pertama dimana nanti tim satu dan tim dua akan berpisah. Kegiatan hari pertama dimulai
pukul 04.00 dengan kegiatan MCK, masak
dan sholat. Selagi menunggu anggota muda yang
lain melakukan MCK dan sholat, maka team
konsumsi menyiapkan makanan untuk sarapan pagi . Setelah sarapan, anggota muda
melakukan streaching yang dimulai dengan pemanasan, lari kecil dari rumah Mbak
Win menuju lapangan yang berjarak kurang
lebih 500 meter. Tujuannya dilakukan streaching agar anggota muda tidak kaget
saat mulai melakukan pergerakan dengan medan yang sudah ditentukan.
Sebelum
pergerakan dimulai, team menanyakan
apakah anggota muda sudah paham dengan materi navigasi darat yang nantinya akan
digunakan dalam pergerakan, dikarenakan
nantinya team akan melepas sepenuhnya anggota muda agar bisa memahami materi
tersebut. Ada beberapa anggota muda yang
sudah memahami materi navigasi yaitu Alfian, Ega, Alan. Kemudian anggota muda
dibagi menjadi 3 kelompok yang dimana ketiga anggota yang sudah paham diwajibkan untuk mengajari anggota muda yang
lain. Setelah mendapatkan
materi navigasi darat, anggota muda kembali ke rumah Mbak Win untuk
melakukan persiapan pergerakan. Pergerakan dilaksanakan sesuai
kesepakatan awal yakni dibagi menjadi dua tim. Untuk tim 2 dikomando oleh Hasan,dan
didampingi
oleh team pendamping yakini Al Dani, Agil
Ramadhan, dan Muhammad Taufik. Hari pertama ini pergerakan masih dipandu oleh
tim pendamping untuk menuju titik start yakni di ketinggian 805 m. Sebelum
melakukan pergerakan dilakukan komunikasi oleh Alan melalui via sms untuk
memberi kabar ke sekret jika akan melakukan pergerakan. Saat sebelum menuju ke titik start ada pembagian
tugas dimana dalam satu team terdapat
leader, navigator maupun swipper. Dimana leader mempunyai tugas yakni memimpin
selama pergerakan dan membuka jalur, navigator betugas sebagai penunjuk jalan
dengan membaca peta dan kompas, dan swipper mempunyai tugas untuk memberi
penanda berupa string line dan sayatan sebnyak 3 pada pohon besar di setiap
perjalanan yang tujuanya agar saat melakukan perjalanan pulang tidak tersesat. Yang bertugas sebagai leader yakni Akmel, navigator adalah Ega, dan
swipper adalah Alief. Pergerakan dilakukan pada pukul 09.13 menuju titik start oleh tim
2. Medan yang ditempuh saat menuju titik start tidak begitu sulit. Terdapat sedikit
tanjakan dan ditemukan sumber air. Untuk itu gerigen yang dibawa oleh setiap
anggota diharapkan diisi air satu gerigen penuh supaya dalam pergerakan dapat
digunakan untuk minum ketika merasa haus maupun capek. Ketika semua selesai
mengambil air, gerigen di packing
kembali kedalam tas carier dan
dilanjutkan pergerakan menuju titik 1.
Pada
hari pertama saat di tengah perjalanan ada salah satu team yang bilang kepada
anggota muda kalau raut wajahnya tampak pucat, maka disarankan untuk
berhenti istirahat dan minum. Mengingat target tempat
yang ditempuh masih jauh dan hari juga semakin siang akhirnya team 2
melanjutkan pergerakan. Di tengah perjalanan kami diguyur hujan sehingga kami
memutuskan memakai ponco dan melanjutkan pergerakan. Tibalah di sebuah pondok
yang digunakan untuk beristirahat yang lokasinya berada di atas Krenceng.
Sambil beristirahat, anggota laki-laki mencari jalan dan tempat untuk membangun
camp yang nyaman untuk dibuat tidur malam ini. Setelah ditemukan tempat camp yang
nyaman, anggota laki-laki kembali ke
pondok untuk membantu membawakan carier anggota perempuan ke tempat camp.
Sesampai di tempat camp team 2 melakukan pembagian tugas dimana anggota
laki-laki mendirikkan tenda dan anggota perempuan memasak untuk menyiapkan
makan malam, dan dilanjutkan MCK. Saat tenda sudah
selesai didirikan, semua barang team yang sekiranya masih ada di luar ditata
rapi dimasukkan ke dalam tenda. Waktu menunjukkan pukul 18.00 yaitu agenda
melakukan komunikasi kepada Camar Merah ( Sekretariat Mahapena ) dan Camar
Timur ( team 1 ). Komunikasi mengenai keadaan team 2 ( Camar Barat ) kepada
Camar Merah dapat diinformasikan secara jelas dan di copy dengan baik, namun
komunikasi dari Camar Timur ( team 1 ) ke Camar Merah tidak dapat tersambung
dan informasi keadaan Camar Timur dilaporkan kepada Camar Barat yang kemudikan
diinformasikan ke Camar Merah. Agenda
selanjutnya yaitu makan malam dan
dilanjutkan dengan evaluasi maupun breafing
tentang pergerakan Selama sehari itu dan kemudian ditutup dengan
medis. Tepat pada pukul 20.40 anggota muda diharapkan untuk beristirahat agar
dapat melakukan pergerakan keesokan harinya dengan tubuh yang bugar.
Senin, 2 Mei 2016 diawali dengan bangun,
MCK, sholat pada pukul 04.00 pagi. Dilanjutkan dengan memasak
untuk sarapan pagi yang dilakukan oleh
tim konsumsi dibantu camar muda lain yang tugas nya telah dilaksanakan . Sebelum melakukan sarapan
pagi dilakukan komunikasi Ke
Camar Merah ( Sekretariat Mahapena ) dan Camar Timur ( team 1 ) . Keadaan team
2 sudah dilaporkan dan di copy dengan baik dan jelas maka komunikasi diakhiri
dan HT dimatikan untuk menghemat baterai agar dapat digunakan untuk 5 hari ke
depan. Agenda selanjutnya yaitu sarapan pagi dilanjutkan dengan packing dan
streaching. Anggota muda kemudian mulai melakukan pergerakan dengan didampingi tim namun
hanya sampai setengah hari setelah itu dilepas sepenuhnya. Sesuai dengan briefing sebelumnya, yang menjadi
leader yaitu Ega , navigator yaitu Nana, dan swipper
yaitu Hasan pada
hari kedua.
Di hari
kedua ini, kami sedikit mengalami kendala dikarenakan punggungan yang dilewati
sulit untuk dijangkau dan harus menggunakan webbing untuk
melewatinya.
Anggota laki-laki yaitu Ega, Akmel dan Hasan berada di depan mengikatkan
webbing ke sebuah pohon dan membantu anggota perempuan agar dapat naik di
punggungan tersebut. Akhirnya semua
anggota dapat naik ke punggungan dan pergerakan di lanjutkan. Namun, mengingat
waktu sudah memasuki pukul 12.00 kami memutuskan untuk istirahat siang dan melakukan komunikasi.
Untuk istirahat siang, kami hanya memakan biskuit dan minuman rasa untuk
mengganjal perut kami yang sedang lapar. Setelah perut terisi, kami
melakukan komunikasi seperti biasa
kepada Camar Merah dan Camar Timur. Pergerakan dilanjutkan kembali, untuk kali
ini medan yang dilewati yaitu sepanjang jalan yang terus menerus menanjak.
Hal tersebut yang menyebabkan pergerakan agak melambat, dikarenakan anggota
muda banyak melakukan istirahat di
sepanjang jalan.Untuk
istirahat sore dilakukan tidak sesuai pada agenda yang telah dibuat dikarenakan
pergerakan yang lambat dan juga masih melakukan pembukaan jalur, selain itu
juga sulit
mencari tempat untuk mendirikan camp. Hari kedua camp kami juga diguyur hujan seperti hari pertama. Ada
salah satu anggota yaitu Alif yang terkena air hujan dan akhirnya menggigil
kedinginan. Seperti
hari sebelumnya, kegiatan selanjutnya adalah mendirikan camp, untuk
anggota laki-laki memberi toleransi kepada Alief supaya beristirahat. Untuk
anggota perempuan memasak untuk makan
malam. Untuk makan malam, kali ini team memberi bantuan berupa kompor
mengingat kompor yang kami bawa hanya satu buah. Akhirnya diputuskan untuk
memasak bersama. Selagi menunggu masakan dan tenda, anggota yang tidak
melakukan kegiatan apa-apa diharuskan untuk melakukan MCK dan sholat.
Hari sudah semakin petang, waktu menunjukkan pukul 18.10 saatnya melakukan komunikasi kepada Camar Merah dan Camar
Timur. Seusai melakukan komunikasi, agenda selanjutnya yaitu makan malam
dilanjutkan evaluasi breafing, medis kemudian istirahat malam. Kondisi alief saat
itu sedang sakit, maka kami membuatkan susu panas agar badanya merasa hangat,
dan diberi minyak kayu putih kemudian disarankan untuk beristirahat.
Dikarenakan tenda yang tidak cukup untuk
anggota muda, maka dua anggota muda Mia dan Riska menumpang tidur di tenda
team.
Selasa, 3 Mei 2016 diawali dengan bangun,
MCK, sholat pada pukul 04.30 pagi.
Dilanjutkan dengan anggota perempuan memasak untuk sarapan pagi dan anggota laki-laki membongkar tenda. Sebelum melakukan sarapan pagi dilakukan komunikasi ke Camar Merah (
Sekretariat Mahapena ) dan Camar Timur ( team 1 ) . Keadaan team 2 sudah
dilaporkan dan di copy dengan baik dan jelas maka komunikasi diakhiri dan HT
dimatikan untuk menghemat baterai agar dapat digunakan untuk 4 hari ke depan.
Agenda selanjutnya yaitu sarapan pagi dilanjutkan dengan packing dan
streaching. Seperti
hari sebelumnya, anggota muda melakukan pergerakan terlebih dahulu. Dimana
pada hari ketiga yang menjadi leader yaitu Alief , navigator
yaitu Aulia dan swipper yaitu Mia. Pada istirahat siang, di depan kami ada
punggungan yang sangat tipis dimana kanan dan kiri itu jurang dan di kedua
sisinya ada sungai. Sebelum kami melanjutkan perjalanan, kami membagi kelompok
menjadi dua team, satu team untuk membuka jalur dan satu team lagi untuk
mengambil air di sebelah kiri punggungan. Setelah kami berkumpul kembali kami
melakukan komunikasi kepada Camar Merah dan Camar Timur. Informasi yang di
sampaikan dapat dicopy dengan baik dan jelas oleh Camar Merah dan Camar Timur.
Pergerakan dilanjutkan kembali, untuk kali ini medan yang dilewati tidak begitu banyak tanjakan
sehingga pergerakan kami lebih cepat daripada hari sebelumnya.
Di tengah perjalanan salah satu anggota kami yaitu Alief terkena gigitan
lintah dan
kami membiarkannya sesaat sebagai hiburan sekilas. Lucunya, alief yang berbadan
tinggi dan memilki raut wajah yang cukup garang dapat menangis dan berteriak
saat terkena gigitan lintah. Ya, lintah bukanlah hewan yang ia sukai. Akhirnya
team yaitu mas Dani menghidupkan rokok untuk melepas lintah yang tertancap di
kakinya. Di sepanjang jalan yang dilalui terdapat banyak jerat yang dipasang
pemburu untuk mencari hewan buruan, untungnya Hasan dapat menghindari jerat tersebut. Untuk istirahat sore
dilakukan lebih cepat daripada agenda yang telah dibuat
dikarenakan pergerakan yang cepat dan pembuatan camp melebihi target yang
ditentukan. Seperti
hari sebelumnya, kegiatan selanjutnya adalah mendirikan camp yang dilakukan
oleh anggota laki-laki untuk anggota perempuan memasak untuk makan malam da nada juga yang membuat api yaitu
Ega. Setelah makan malam kami melakukan komunikasi kepada
Camar Merah dan Camar Timur. Seusai melakukan komunikasi, agenda selanjutnya
yaitu medis berupa pemberian vitamin kepada semua anggota agar tubuhnya merasa
fit. Aktivitas penutup dilakukan dengan evaluasi breafing kegiatan pada hari
itu oleh team pendamping dan dilanjutkan istirahat malam.
Rabu, 4 Mei 2016 kami bangun lebih pagi dari
biasanya yaitu tepat pada pukul 03.00. Karena letak posisi ormed
tam 1 dan team 2 diperkirakan sama, maka anggota kami
berambisi untuk melakukan pergerakan lebih cepat dari hari biasanyadan agar
cepat sampai terlebih dahulu di titik pertemuan. Kami sempat memanggil tim 1
dengan berteriak untuk memastikan bahwa lokasi tim sebelah dekat dengan camp
kami. Ternyata mereka juga membalas panggilan kami. Setelah melakukan rutinitas
pagi seperti hari sebelumnya, kami melakukan pergerakan. Untuk hari keempat,
yang ditunjuk sebagai leader yakni Hasan, navigator yakni
Alief, dan swipper yakni Nana. Sebelum
melakukan pergerakan team kami dibagi menjadi dua yaitu team perempuan memasak
dan packing sedangkan team laki-laki yaitu Ega, Hasan, dan Akmel membuka jalur.
Ketika membuka jalur, tiba-tiba Ega ingin buang air besar, akhirnya Ega
menyuruh Hasan untuk kembali ke tepat camp mengambil tisu basah. Selagi buang
air besar, tak adar Ega melempar tramontina yang ia pegang untuk membuka jalur .
Akhirnya, saat mulai melakukan pergerakan kami melakukan SAR tramontina di
sekitar tempat Ega buang air besar tadi, Tidak lama kemudian tramontina
berhasil ditemukan oleh Hasan dan pergerakan pun akhirnya dilanjutkan. Kami sempat optimis bahwa kami
akan sampai di titik pertemuan terlebih dahulu, namun di perjalanan ternyata terdapat vegetasi
perdu sekitar 2 km. Hal tersebut yang menjadi penghambat pergerakan menuju
titik pertemuan.
Saat
melakukan pergerakan ternyata di sepanjang jalan
ditemukan bekas bacokan baru,kami berfikir bahwa itu adalah bekas sayatan team
1. Setelah mengetahui hal tersebut rasanya putus sudah rasa optimis kami,
pastinya team 1 yang sudah sampai di titik pertemuan terlebih dahulu. Pukul 12.00 agenda kami
yaitu istirahat siang dan melakukan
komunikasi. Medan yang dilalui kali ini sangat curam, salah satu anggota kami
yaitu Mia sempat menangis merasa ketakutan saat melewati jembatan yang terbuat
dari kayu dimana dibawahnya yaitu jurang. Tidak beberapa lama setelah
kami melakukan pergerakan, kami mendengar suara anggota tim 1 yakni Alvian dan
Renita. Ternyata kami sudah hampir tiba di lokasi pertemuan. Team 1 menyambut
kedatangan kami dengan membuatkan teh. Untungngnya team 2
tidak perlu susah-susah mendirikan tenda karena saat team 2 sampai team 1 sudah
mendirikan tenda hanya saja masih belum diberi alas untuk tidur. Agenda
selanjutnya adalah masak bersama yang dilakukan oleh kedua team, adapun team
pendamping juga ikut bergabung memasak bersama kami baik membantu tenaga maupun
membantu bahan masakanya. Malam harinya, ketika melakukan komunikasi
kepada Camar Merah, kami mendapat perintah dari Camar Merah yakni dengan operator Ade
Crismaniar untuk melakukan operasi SAR. Akhirnya ketika briefing dimusyawarahkan
dan pembagian tugas untuk SAR esok harinya, maka diputuskan bahwa kita akan
melakukan operasi SAR, dengan catatan jika dalam 1 hari korban tidak ditemukan
kami akan turun dan tidak melanjutkan pencarian karena kondisi logistik kami
tidak mencukupi.
Kamis, 5 Mei 2016 merupakan hari dimana kegiatan SAR dilakukan oleh
seluruh anggota muda dan tim pendamping hingga malam hari. Pada hari kelima juga
disepakati bahwa untuk turun tim 1 dan tim 2 digabung menjadi 1 tim, melalui
jalur tim 2.
Jumat, 6
Mei 2016 kegiatan yang kami lakukan tidak sesuai dengan
ROP karena anggota muda kelelahan setelah melakukan SAR hari sebelumnya. Mulai
dari bangun, masak, MCK, sarapan pagi, hingga packing mengalami keterlambatan
semua karena harus memisahkan antara logistik tim 1 dengan tim 2. Pergerakan
hari keenam dimulai pukul 09.00 setelah sebelumnya melakukan foto bersama dengan
seluruh tim. Leader dan navigator untuk hari keenam adalah Ega dan Alvian. Di
hari keenam ini kami sempat tersesat karena tidak menemukan stringline, dan
punggungan yang lebar. Banyak anggota muda yang mulai emosi karena tidak segera
menemukan jalur, ditambah kondisi mereka yang kelelahan. Akhirnya setelah
istirahat siang tim pendamping baru membantu menemukan stringline sehingga kami
bisa melanjutkan perjalanan kembali. Istirahat sore dimulai lebih awal karena
sudah menemukan tempa camp yang paling layak dan tidak mungkin untuk
melanjutkan pergerakan. Kegiatan selanjutnya sama seperti hari sebelumnya yakni
mendirikan camp, masak, MCK, komunikasi, makan, evaluasi dan briefing.
Sabtu, 7 Mei 2016 merupakan hari yang kami
tunggu-tunggu dan kami yakin bahwa ini adalah hari terakhir yang akan menutup
cerita Diklatam 2016 divisi gunung hutan. Hari ketujuh ini ditargetkan
kami akan tiba di desa Suci siang hari. Pergerakan kami dilakukan pukul 08.00
dengan leader Misbah dan navigator Ega. Pergerakan berjalan lancar dan tidak
mengalami kendala. Semangat kami kembali tumbuh, mengingat kami akan
segera pulang. Ya, hal itu yang paling kami tunggu-tunggu. Tidak kami rasakan
kaki yang mulai lelah dan luka dimana sepanjang perjalanan ujung kaki kami
menjadi tumpuan karena jalan yang terus menerus turun. Rasa kwatir dan lelah
kami seakan hilang karena senyuman dan tawa kami kembali muncul disepanjang
perjalanan pulang. Rasa optimis, persaudaraan dan kepedulian merupakan energy
terbesar sehingga kami bisa bertahan selama tujuh hari ditempat yang sebelumnya
belum pernah kami bayangkan. Menjadi survivor tangguh tidak hanya mengandalkan
kekuatan fisik dan kepandaian semata, tapi dorongan dan kebersamaan itulah yang
membuat kami tidak patah semangat. Kami sampai di desa Suci
pukul 14.35. Setelah istirahat, mandi, dan menunggu hujan reda,
kami melanjutkan perjalanan menuju sekretariat Mahapena. Alam
mengajarkan kita banyak hal. Meskipun sifat kita bertolak belakang, tapi kami
menyadari bahwa hal itulah yang membuat kita sempurna. Kepedulian dan kasih
sayang yang tulus telah kami rasakan. Dan kita berharap, selamanya kita akan
menjadi saudara, Camar Merah.
Komentar
Posting Komentar