Cerita Perjalanan Aplikasi 2016 Mahapena (Dalam Rangka Memperingati HUT RI ke-71 & Bersih - bersih Gunung)


Jumat, 12 Agustus 2016
            Hari ini merupakan hari ke-0 dari kegiatan aplikasi yang dilakukan Anggota Muda Mahapena angkatan 39. Aplikasi berupa Bersih – Bersih Gunung dan Upacara Peringatan HUT Republik Indonesia ke-71 ini diikuti oleh 22 orang baik anggota muda, anggota biasa, serta dua orang partisipan (tamu Mapala Palembang). Sejak pagi sudah terlihat kesibukan di Sekretariat Mahapena untuk melakukan karantina barang. Tim logistik sibuk menyiapkan barang – barang yang akan dibawa untuk aplikasi selama 7 hari ke depan. Sebagian lagi berbelanja konsumsi dan logistik lain yang belum tersedia di Sekretariat Mahapena. Setelah pengecekan logistik, satu persatu dari kami beranjak tidur.
Sabtu, 13 Agustus 2016
            Bisa dikatakan pagi – pagi sekali, sekitar pukul 02.00 WIB beberapa Anggota Muda berbelanja ke Pasar Tanjung untuk membeli sayuran. Sebelumnya, sayuran tersebut rencananya akan dibeli di salah satu Anggota Muda, namun karena dia berhalangan hadir maka kami terpaksa berbelanja sendiri. Sementara anggota lain masih terlelap dalam mimpi indahnya. Setelah matahari mulai terasa panas melalui celah – celah atap Sekretariat, mereka bangun satu persatu.
            Agenda pagi hari ini adalah membagi logistik makanan sekaligus pengemasan agar sayur yang dibawa tidak busuk dan lebih mudah dibawa. Sayur – sayur dibungkus dan dilapisi dengan kertas koran. Beberapa lagi memasukkan beras ke dalam botol – botol air mineral berukuran besar. Semua sibuk dengan tugas masing masing hingga waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB. kegiatan selanjutnya adalah packing barang – barang bawaan kami. Untuk packing dilakukan oleh anggota laki- laki terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar laki – laki bisa membawa lebih banyak barang dibanding perempuan. Acara packing selesai pukul 15.00 WIB dan dilanjutkan dengan persiapan perjalanan menuju start pendakian kami yakni di desa Bremi, kec. Krucil kab. Probolinggo. Sebelum berangkat, kami sempat berfoto bersama dan sholat Ashar di Mushola Fakultas Ekonmi dan Bisnis Universitas Jember. Pukul 15.15 WIB, kami berangkat menuju Bremi dengan mengendarai sepeda motor.
            Kami tiba di Bremi malam hari pukul 19.21 WIB. Perjalanan terasa agak lambat karena kami dua kali berhenti untuk membeli buah dan makan malam. Beberapa orang dari rombongan juga terpisah sehingga kami harus menunggu semua anggota lengkap. Kami singgah di rumah Pak Arifin atau lebih akrab disapa Cak Ripin untuk istirahat dan menitipkan sepeda motor. Disana kami bertemu dengan tim ESH dari Cozmeed yang juga akan melakukan pendakian di pegunungan Argopuro. Setelah berbincang – bincang sebentar kami segera beranjak dari kediaman Cak Ripin dan menuju ke lokasi camp yang berada di taman dekat pintu gerbang Taman Hidup. Sesampainya disana kami segera membangun camp dan dilanjutkan evaluasi serta breafing singkat untuk kegiatan besok pagi. Tepat pukul 21.40 WIB kami beristirahat di tenda sesuai dengan kelompok masing – masing.
Minggu, 14 Agustus 2016
            Seperti yang sudah disepakati dalam breafing, kami bangun pukul 04.00 WIB. Aktivitas pertama pagi ini adalah MCK, sholat, makan dan packing. Kegiatan MCK berakhir pukul 06.00 WIB dan dilanjutkan dengan makan pagi. Untuk sarapan pagi kami sengaja tidak memasak sendiri dan memesan makanan di rumah Cak Ripin dengan alasan efisiensi waktu dan bahan makanan yang dibawa. Agar lebih cepat, waktu makan pagi ini dibagi dalam 2 sesi. Bagi yang tidak makan melanjutkan packing agar bisa berangkat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Setelah semuanya siap, kami melakukan streaching selama kurang lebih 10 menit. Daaan.... mulailah petualangan kami di Pegunungan Argopuro, rumah kedua Mahapena.
            Pergerakan pagi hari ini terasa menyenangkan karena pemandangan kebun sekitar yang juga enak dipandang. Banyak petani yang tengah bekerja di sawahnya dan beberapa kali kami juga berpapasan dengan Ibu – Ibu yang membawa susu sapi menuruni bukit. Semakin masuk ke dalam, semakin sedikit warga sekitar yang kami temui. Tak berselang lama perjalanan kami kembali terhambat karena Argopuro mulai diguyur hujan. Jalan setapak yang awalnya sudah susah dilewati karena bekas roda sepeda motor, semakin sulit dilewati karena medan yang licin dan bagian tengah jalan yang sudah berubah menjadi sungai. Beberapa dari kami bahkan sempat terjatuh dan terpeleset. Namun hal ini tidak mengurangi semangat kami untuk tetap melanjutkan pergerakan. Hujan berlangsung kurang lebih sekitar 1,5 jam. Setelah hujan reda, kami berhenti sejenak untuk melepas mantel yang kami gunakan sebelum kembali melanjutkan pergerakan. Pukul 11.33 WIB kami istirahat siang dan makan snack serta buah yang kami bawa.
            Usai istirahat siang kami kembali melanjutkan perjalana. Lagi – lagi perjalanan kami ditemani hujan sehingga kami kembali mengenakan mantel. Setelah istirahat siang ini, rombongan terpecah menjadi 2 kelompok karena ada salah satu anggota kami yang sakit. Untuk rombongan yang berada di depan melanjutkan perjalanan menuju taman hidup dan rombongan satunya lagi menemani anggota yang sedang sakit dan mengobatinya. Ada juga yang sempat mengeluh lapar karena saat istirahat siang kami hanya makan biskuit. Akhirnya kami berhenti sejenak untuk makan snack kembali karena hanya itu makanan siap saji yang kami bawa. Sesuai dengan rencana operasional, kami tiba di tempat camp pertama kurang lebih pukul 15.05 WIB. Sesampainya di tempat camp kami segera mendirikan tenda dan mengambil air di Danau Taman Hidup, sedangkan anggota perempuan mulai memasak makan malam dan menyiapkan minuman hangat. Kami juga sempat mencuci sepatu dan baju lapang yang kotor terkena lumpur. Kegiatan masak ini selesai pukul 17.38 WIB. kami segera duduk merapat untuk makan bersama. Hal inilah yang selalu menyenangkan ketika kami melakukan pendakian. Makan bersama – sama menggunakan kertas minyak yang disusun memanjang. Namun kali ini antara laki – laki dan perempuan disendirikan karena porsi dan kecepatan makan kami yang berbeda. Tak sampai 15 menit semua makanan sudah bersih tak bersisa. Acara kemudian dilanjutkan dengan evalusi dan breafing seperti biasanya. Setelah semuanya selesai, kami masuk ke tenda masing – masing dan beristirahat.


Senin, 15 Agustus 2016
            Pagi ini kami bangun seperti biasanya yakni pukul 04.00 WIB. Tim perempuan bergegas keluar dari tenda dan menyiapkan sayur serta peralatan masak. Beberapa anggota laki – laki yang juga ikut bangun membantu mengambilkan air di danau untuk masak. Sedangkan yang lain baru bangun ketika makanan sudah hampir siap. Seperti sebelumnya, kami makan bersama – sama di depan tenda. Usai makan, kami mulai membongkar tenda dan packing barang masing – masing. Pukul 08.31 WIB, kami mulai pergerakan menuju tempat camp kedua, yakni di Cisentor.
            Pergerakan hari ini lebih ekstrim dari sebelumnya, karena jarak yang lebih jauh. Meskipun trek yang dilalui lebih mudah dari hari pertama, namun kami harus berjalan selama kurang lebih 12 jam, sehingga diperkirakan sampai di Cisentor pada malam hari. Pergerakan kami saat pagi hari bisa dibilang cukup cepat. Pukul 10.00 WIB kami berhenti di daerah yang cukup lapang untuk menunggu anggota yang tertinggal sambil menulis plakat himbauan dan penunjuk jalan. Setelah semua berkumpul, ternyata ada satu anggota kami yakni tamu dari Sumatra tidak bisa melanjutkan perjalanan. Dia mengatakan tidak sanggup untuk ikut sampai ke Puncak dan memilih untuk kembali turun ke Bremi. Setelah berunding sebentar, akhirnya disepakati bahwa satu temannya yang sama – sama dari Sumatra dan salah satu anggota lagi dari tim kami mengantarkan kembali ke Bremi. Kami kembali melanjutkan perjalanan dengan jumlah anggota 19 orang. Siang harinya kami beristirahat di Cemara Lima. Makan siang kami tetap sama seperti sebelumnya yakni biskuit dan buah – buahan, namun ada tambahan baru yakni ubi rebus yang sebelumnya diberi oleh peserta dari Cozmeed. Setelah istirahat dirasa cukup, kami kembali melanjutkan pergerakan karena kami juga mulai kedinginan. Banyak diantara kami yang mulai kelelahan dan kelaparan. Bahkan dua dari anggota kami sakit dan barangnya terpaksa dibawakan anggota laki – laki. Perjalanan kali ini dibagi menjadi dua tim dikarenakan banyaknya pendaki yang akan mendirikan camp di Cisentor namun tempat camp yang tersedia tidak begitu luas, ditakutkan nantinya kami tidak mendapatkan tempat camp yang nyaman untuk beristirahat. Akhirnya, kami memutuskan untuk 4 orang dari anggota kami untuk melakukan pergerakan terlebih dahulu ke Cisentor dengan membawa tenda. Dimaksudkan dengan pergerakan mereka yang cepat menuju Cisentor, sehingga sesampainya di Cisentor mereka dapat membangun tenda dan beristirahat sambil menunggu tim yang lainnya tiba di tempat camp. 4 orang yang sudah berangkat tadi tiba di Cisentor pada pukul 17.38 WIB. Menjelang maghrib, tim 2 berhenti di Padang Savana untuk istirahat dan menghormati waktu maghrib. 15 menit kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Cisentor.
            Kami tiba di Cisentor pukul 19.00 WIB. Kami bergegas untuk memasak makan malam sedangkan laki – laki menghatkan diri di tenda sambil membuat kopi. Karena semua juga sudah lelah, kegiatan masak baru berakhir pada pukul  22.10 WIB. Dan tidak seperti malam sebelumnya, kami makan di tenda masing – masing dengan pembagian satu wadah untuk 3 orang bagi perempuan dan bagi laki – laki 1 wadah untuk 2 orang. Usai makan kami langsung istirahat tanpa evaluasi terlebih dahulu karena sudah kelelahan dan malam sudah larut. Disepakati bahwa evaluasi dan breafing akan dilakukan besok pagi sebelum memulai pergerakan.
Selasa, 16 Agustus 2016
            Bisa dikatakan hari ini kami lebih santai dalam memulai kegiatan daripada hari sebelumnya. Jika sebelumnya kami bangun pukul 04.00 WIB, hari ini kami bangun lebih siang yakni pukul 05.28 WIB. Untuk masak dan MCK kami juga bisa lebih santai karena sebelumnya kami sudah mendapat instruksi dari komandan operasional bahwa perjalanan hari ini hanya akan memakan waktu selama kurang lebih 4 jam. Masak dan MCK berakhir pukul 09.40 WIB dan dilanjutkan dengan makan hingga pukul 10.05 WIB. Setelah makan kami mulai packing dan tak lupa breafing sebelum pergerakan. Untuk streaching seperti biasanya berlangsung kurang lebih 10 menit. Tak lupa sebelum berangkat kami memasang plakat yang telah kami tulis sebelumnya. Plakat ini berisi himbauan agar para pendaki tidak membuang sampah sembarangan dan membawa pulang sampahnya. Kami melakukan perjalanan ke Alun – Alun Lonceng pukul 10.55 WIB dan sempat beristirahat sejenak di Rawa Embik. Disini kami bertemu dengan 3 orang anggota Mahapena yang memang sebelumnya sudah mengatakan ingin ikut kegiatan aplikasi ini, hanya saja mereka tidak berangkat bersama kami dan baru bergabung di Rawa Embik ini. Setelah istirahat makan siang kami kembali melanjutkan perjalanan ke Rawa Embik. Jarak dari Rawa Embik ke Alun – Alun Lonceng sebenarnya tidak terlalu jauh hanya saja kami harus melalui tanjakan yang cukup ekstrim dan menguras tenaga, yang kami sebut dengan istilah “the big stone”. Setelah melalui tanjakan tersebut jalan sudah mulai landai dan sempat melewati savana yang tidak terlalu luas.
            Pukul 15.28 WIB kami sudah tiba di Alun – Alun Lonceng. Kami segera mendirikan camp dan masak. Beberapa anggota dari kami ada yang ditugaskan untuk melakukan survey terlebih dahulu ke Puncak Rengganis mengenai lokasi yang akan ditempati upacara esok hari. Sebagian lagi sibuk memasak untuk menyiapkan makan malam dan membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh kami malam hari nanti. Semua selesai pada pukul 19.35 WIB, kami melakukan makan bersama di dekat api unggun dengan pembagian yang sama seperti di Cisentor. Setelah makan malam kami duduk melingkar di dekat api unggun untuk evaluasi kegiatan hari ini. Selain itu juga diadakan breafing untuk kegiatan inti kami besok yakni upacara bendera untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 71. Setelah disepakati lingkaran mulai berkurang satu – persatu. Namun masih ada satu kejutan yang kami siapkan untuk teman kami. Hari ini merupakan hari ulang tahun salah satu angota muda, dan kami sudah menyiapkan sediki kejutan kecil untuknya. Dan kejutan tersebut kami berikan ketika orang – orang masih berkumpul dalam lingkaran api unggun. Usai merayakan hari kelahiran sahabat kami, kami bergegas untuk beristirahat. Namun ada beberapa anggota belom beristirahat yang masih menyelesaikan plakat dan menyiapkan kelengkapan untuk acara upacara esok harinya.
Rabu, 17 Agustus 2016
            Pagi yang cerah secerah hati kami menyambut hari jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta. Kami bangun tepat waktu seperti biasanya yakni pukul 04.00 WIB dan mulai masak untuk sarapan pagi. Beberapa anggota dari kami naik ke Puncak Rengganis, tempat kami melakukan upacara nanti untuk menyiapkan tempat dan instalasi alat yang akan digunakan. Dikarenakan masakan masih belom matang, kami membekali susu hangat untuk anggota yang akan menyiapkan instalasi alat di lokasi upacara. Seusai melakukan persiapan, beberapa anggota ini kembali ke tempat camp untuk melakukan makan pagi. Kegiatan masak diakhiri pukul 07.35 WIB dan dilanjutkan dengan makan hingga pukul 08.05 WIB. Selesai masak kami mulai menyiapkan perlengkapan upacara dan memakai dresscode yang telah ditentukan. Untuk laki – laki memakai atasan berwarna cream atau putih dan bawahan cream atau hitam, sedangkan untuk perempuan memakai kebaya masyarakat tempo dulu. Persiapan ini berlangsung selama kurang lebih 1 jam. Setelah semuanya siap kami bergegas menuju Puncak Rengganis. Jarak dari Alun – Alun Lonceng menuju Puncak Rengganis sebenarnya tidak terlalu jauh, namun tetap memakan waktu lama karena kebaya yang dikenakan perempuan sedikit menyulitkan untuk berjalan. Sesampainya kami segera mengambil posisi masing – masing sesuai dengan yang disepakati dalam breafing. Kami melakukan gladhi bersih satu kali sebelum benar – benar siap melakukan upacara. Ketika upacara dimulai, semua anggota tampak benar – benar menjiwai perannya masing – masing dan menghayati selama proses kegiatan. Mulai dari pengibaran bendera merah putih, pembacaan Undang – Undang Dasar hingga pembacaan teks proklamasi diikuti dengan baik. Semua juga ikut menyanyikan lagu wajib nasional yang telah ditentukan. Hampir tidak ada kendala selama upacara berlangsung, hanya ada salah satu anggota yang pingsan karena mencium bau belerang. Beruntung ada tim yang sudah tanggap memberikan pertolongan sehingga tidak sampai mengganggu kegiatan upacara.
            Upacara selesai sekitar pukul 10.00 WIB. Kami turun kembali ke tempat camp dan membagi logistik konsumsi dan yang lain karena hari ini kami dibagi menjadi 2 tim. Untuk tim pertama yang beranggotakan 12 orang turun kembali di Bremi dan membawa motor yang dititipkan di rumah Cak Ripin, sedangkan untuk tim 2 yang beranggotakan 10 orang turun di Baderan. Setelah pembagian logistik selesai, kegiatan dilanjutkan dengan packing dan membersihkan lingkungan sekitar tempat camp kami. Beberapa orang yang kebetulan camp disitu juga kami ingatkan agar membersihkan tempat camp sebelum kembali turun. Sampah yang kami kumpulkan lalu kami bakar di tempat sisa api unggun semalam. Setelah bersih – bersih selesai kami memasang papan penunjuk menuju Puncak Rengganis dan Puncak Argopuro. Kami juga memasang plakat yang berisi himbauan bahwa kita harus menjaga alam agar alam juga bisa bersahabat dengan kita. Plakat tersebut kami pasang di tempat yang strategis sehingga siapapun yang melintas di daerah itu bisa membaca dengan jelas. Kemudian kami  berkumpul untuk berdo’a dan bersalam – salaman sebelum akhirnya berpisah sesuai dengan tujuan masing – masing.

Catatan Perjalanan Tim 1
            Setelah tim 2 berangkat, kami melanjutkan bersih – bersih sekitar lingkungan camp sejenak. Sekitar 10 menit kemudian kami baru mulai pergerakan. Namun tak sampai 10 menit kami berjalan pergerakan dihentikan karena waktu sudah menunjukkan pukul 12.00. Kami pun beristirahat dan berhenti untuk menghormati waktu dhuhur di tempat yang tak jauh dari Alun – Alun Lonceng. Tak lama kemudian perjalanan kembali dilanjutkan. Jalan yang kami lalui kali ini sedikit menghambat pergerakan kami. Jalur yang terlalu curam membuat kami harus berjalan setengah jongkok untuk menjaga keseimbangan dan mempermudah kami untuk menuruni puncak. Namun tak semua jalan curam dan susah untuk dilalui. Ketika kami bertemu dengan jalan yang landai dan mudah untuk dilalui kesempatan itu kami gunakan untuk lari. Baik laki – laki maupun perempuan sama – sama berlari karena kami harus mengejar target camp yakni di Taman Hidup, karena sepanjang jalan yang kami lalui tidak ada titik mata air. Tak lupa kami memperhatikan sekitar apakah ada sampah yang tertinggal atau tidak. Perjalanan kembali terhenti ketika kami berada di jalan yang mengarah ke Cemara Lima, dikarenakan ada salah anggota kami yang sakit perut. Sekitar setengah jam kemudian, setelah sakit salah satu anggota kami berkurang, kami kembali melanjutkan pergerakan kembali hingga berada di sebuah persimpangan menuju Cisentor dan Puncak Argopuro. Disini kami berhenti untuk makan siang karena saat istirahat siang tadi kami belum makan siang.
            Acara makan siang pun usai. Kami kembali melanjutkan pergerakan hingga tiba di Cemara Lima. Disini kami berhenti untuk membersihkan lingkungan sekitar Cemara Lima. Lokasi ini kami pilih sebagai salah satu titik konsentrasi pembersihan karena sampah disini cukup banyak. Setelah bersih – bersih selesai kami melanjutkan pergerakan kembali menuju Taman Hidup. Sebelumnya, kami sempat berhenti sejenak di perjalanan untuk istrahat. Kami tiba di Taman Hidup pukul 16.35 WIB . Begitu tiba di Taman Hidup hal pertama yang kami lakukan adalah memasang plakat himbauan yang berisikan laraangan membuang sampah sembarangan. Ini kami lakukan pertama kali karena saat kami tiba di Taman Hidup keadaan sekitar sangat memprihatinkan. Banyak sampah – sampah plastik berceceran yang sengaja ditinggalkan oleh para pendaki. Setelah pemasangan plakat selesai kegiatan kami selanjutnya adalah mendirikan camp, masak, makan bersama, dan diakhiri dengan evaluasi serta breafing. Dalam evaluasi ini komandan menyampaikan agar masing- masing anggota membawa kantong plastik sendiri – sendiri. Hal ini dimaksudkan agar tiap anggota bisa mengumpulkan sampah masing – masing tanpa merepotkan anggota yang lain. Setelah evaluasi dan breafing selesai, kami menuju tenda masing - masing untuk istirahat.

Kamis, 18 Agustus 2016
            Pagi ini kami bangun agak siang yakni pukul 06.00 WIB. Hal ini dikarenakan banyak anggota yang kelelahan setelah pergerakan kemarin. Dan seperti yang tertera dalam ROP, kegiatan kami hari ini diawali dengan masak dan MCK. Sebagian anggota yang tidak masak menuju ke Danau Taman Hidup untuk cuci muka dan membersihkan diri. Kegiatan masak dan MCK ini berakhir pukul 10.13 WIB. Acara dilanjutkan dengan makan pagi. Kami makan bersama di depan tenda seperti biasanya. Setelah makan selesai kami segera membongkar tenda dan packing barang – barang bawaan kami. Anggota yang telah selesai packing barang bawaannya segera menyebar ke sekitar lingkungan Taman Hidup untuk mengumpulkan sampah. Hampir di setiap sudut ditemukan sampah yang tidak bisa diuraikan. Ternyata masih banyak pendaki yang belum memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan. Kami pun memungut semua sampah itu karena banyak sampah yang dalam basah. Dan untuk mengurangi bawaan, sampah yang kami kumpulkan sepanjang perjalanan kemarin kami bakar di Taman Hidup. Setelah bersih – bersih selesai, kami melakukan Streaching kemudian  memasang plakat penunjuk lokasi yang bertuliskan Taman Hidup. Plakat ini kami pasang di tempat yang strategis agar ketika para pendaki yang belum mengerti memasuki kawasan Taman Hidup segera mengetahui bahwa tujuan mereka sudah dekat.
            Kami memulai pergerakan hari ini pada pukul 11.15 WIB. Pergerakan hari ini bisa dikatakan mudah karena jalan yang dilalui tidak terlalu curam dan cuaca juga cerah. Disepanjang jalan kami kembali menemukan sampah yang berceceran sehingga kami melakukan pergerakan sambil memunguti sampah – sampah tersebut. Kami berhenti ketika jarum jam menunjukkan pukul 13.10 WIB. Kami lalu istirahat sejenak sambil makan snack yang  kami bawa. Setelah dirasa cukup kami melanjutkan perjalanan hingga Bremi. Setibanya di Bremi kami segera melakukan kegiatan ishoma dan mengambil sepeda motor kami. Sampah yang kami kumpulkan dari Taman Hidup dan sepanjang perjalanan tadi kami tinggal di rumah Cak Ripin. Setelah dirasa cukup, kami pun berfoto dan kemudian meninggalkan Bremi dan kembali menuju Sekretariat Mahapena F.E Univ. Jember.
            Selama perjalanan menuju Jember kami mengalami sedikit kendala yakni beberapa ban sepeda motor anggota kami bocor sehingga perjalanan sedikit lebih lambat. Kami tiba di Sekretariat pukul 21.10 WIB. setelah tiba kami segera membersihkan diri dan beranjak istirahat untuk mengobati rasa lelah kami.
Jumat, 19 Agustus 2016
            Agenda hari ini adalah menjemput tim 2 ke rumah salah satu anggota muda Mahapena di daerah Bessuki, Situbondo. Sesuai kesepakatan kami menjemput anggota tim 2 setelah waktu sholat Jumat. Dan pagi hari kami manfaatkan untuk beristirahat karena perjalanan yang kami tempuh nanti juga lumayan jauh.pukul 13.50 WIB, kami berangkat menuju Besuki.
Pukul 16.15 WIB kami tiba di rumah Alvian yang berada di Situbondo. Setibanya di Besuki kami disambut dengan berbagai hidangan makanan. Kami lalu makan sambil bertukar cerita tentang perjalanan selama kegiatan aplikasi. Pukul 18.40 WIB, kami berangkat menuju Sekretariat Mahapena. Perjalanan memakan waktu sekitar 2,5 jam dan tidak ada kendala. Tiba di Sekretariat Mahapena kami beristirahat sejenak sambil menunggu semua anggota lengkap. Setelah siap, kami menuju ke halaman depan untuk mengucap syukur atas selesainya aplikasi anggota muda Mahapena 2016. Aplikasi kami ditutup dengan tasyakuran yakni memasak ikan bakar bersama, yang sebelumnya sudah dibeli dari Besuki, Situbondo.

Catatan Perjalanan Tim 2

Rabu, 17 Agustus 2016
          Pukul 11.36 WIB tim 2 melakukan pergerakan terlebih dahulu melalui jalur yang telah dilalui sehari sebelumnya. Kami beristirahat siang di dekat daerah Rawa Embik karena waktu juga sudah menunjukkan pukul 12.41 WIB. Setelah makan siang kami kembali melanjutkan perjalanan hingga perjalanan kami terhenti sejenak karena ada salah satu anggota tim kami yang terkilir. Ahirnya kami berhenti sekitar 10 menit untuk mengobatinya. Perjalanan berlanjut, setibanya di Cisentor kami berhenti untuk membersihkan lingkungan sekitar Cisentor dan mengambil air. Sampah di kawasan Cisentor tidak terlalu banyak, sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk mengumpulkan sampah disini. Setelah dirasa bersih kami melanjutkan pergerakan menuju tempat camp selanjutnya yakni di Cikasur.  Pergerakan menuju Cikasur dilanjutkan, kami bersemangat menuju tempat camp ini karena menurut cerita tampat ini sangat bagus. Dan ternyata sesuai dengan ekspektasi kami, tempat ini Maha Indah. Sungguh cantik alam ciptaan Tuhan ini sehingga tak salah jika disebut sebagai surga-Nya Argopuro. Kami tiba pukul 16.52 WIB dan memutuskan untuk membuat camp di dalam shelter karena disini tempatnya lebih aman. Beberapa anggota yang lain turun menuju sungai untuk mengambil selada air karena disini terkenal dengan selada airnya. Benar saja, begitu kami sampai bawah, terlihat selada air yang tumbuh subur. Air sungainya juga sangat jernih, bening seperti kaca. Usai mendirikan camp kami masak bersama – sama. Kali ini tidak terlalu lama karena memang jumlah anggota yang sudah berkurang banyak. Setelah masakan selesai dilanjutkan dengan makan, evaluasi dan breafing seperti biasanya. Karena kami lelah, usai breafing kami segera beristirahat menuju tenda masing – masing.
Kamis, 18 Agustus 2016
            Kami bangun yakni pukul 04.17 WIB dan masak bersama seperti malam sebelumnya. Setelah matahari mulai muncul dari balik bukit beberapa diantara kami kembali turun ke sungai untuk MCK maupun berfoto. Kami betah berlama – lama di mata air Cikasur ini karena melihat airnya yang begitu jernih dan menyegarkan. Pukul 06.53 WIB kami segera kembali ke tenda untuk makan pagi dan packing. Sebelum kembali melanjutkan perjalanan, kami sempat berfoto bersama dan melakukan streaching agar pergerakan kami lebih lancar. Kami juga memasang plakat disini. Plakat himbauan ini berisi ajakan kepada para pendaki agar mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Plakat himbauan kami pasang di atap shelter sehingga bisa terbaca dengan jelas. Setelah memasang plakat, kami melanjutkan pergerakan dengan target sampai di Mata Air 1. Sepanjang pergerakan, kami mengambil sampah – sampah yang berserakan di sepanjang jalan dan kami kumpulkan dalam kantong plastik. Banyak sampah plastik yang berceceran di sepanjang jalan. Ternyata masih banyak pendaki yang belum memiliki kesadaran untuk menyimpan sampahnya dan tidak membuang sampahnya secara sembarangan. Kami beristirahat siang di Alun – Alun Kecil pada pukul 11.58 WIB. Disini kami menjumpai banyak Lutung yang sepertinya menyadari keberadaan kami. Yang sedikit disayangkan, tempat ini seakan digunakan sebagai “tempat sampah” oleh para pendaki. Banyak sekali tumpukan sampah plastik yang berceceran di sekitar sini. Kami lalu mengumpulkan sampah – sampah yang ada disini ke dalam kantong plastik. Awalnya sampah – sampah tersebut akan kami bakar di tempat ini, namun karena sebagian besar sampah tersebut basah akhirnya kami memutuskan untuk membawa sampah turun.
            Usai kegiatan bersih – bersih kami memutuskan untuk melakukan istirahat dan makan siang. Setelah melakukan makan siang, kami pun melanjutkan perjalanan. Di sepanjang jalan kami tetap mengambil sampah yang dibuang sembarangan oleh para pendaki. Kami sampai di Mata Air 2 pukul 12.46 WIB , kami berhenti sejenak untuk mengambil air karena persediaan air minum kami sudah habis. Disini kami kembali berunding untuk menentukan apakah kita menginap sehari lagi atau langsung turun menuju pos pendakian Baderan. Karena saat sampai di Mata Air 2 ini masih siang, kami memutuskan untuk langsung turun ke pos Baderan, dengan catatan perkiraan kami sampai pada malam hari. Kami lalu kembali meneruskan pergerakan. Semua terlihat bersemangat karena akhirnya bisa segera pulang ke rumah. Rombongan akhirnya terpecah menjadi 2 tim. Kami tidak sering berhenti untuk istirahat seperti sebelumnya. Hanya berhenti sebentar di dekat batas daerah suaka margasatwa untuk minum dan mengistirahatkan kaki sejenak. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kembali hingga matahari perlahan – lahan mulai bersembunyi dan digantikan rembulan. Perjalanan kami telah sampai pada Perkebunan warga ketika maghrib datang. Kami berhenti sejenak untuk menghormati adzan maghrib sambil menyiapkan senter. Selang 10 menit perjalanan dilanjutkan kembali. Pergerakan malam hari ini sedikit lebih lambat dikarenakan ada banyak persimpangan pada jalur yang dilalui sehingga membutuhkan waktu untuk mengingat – ingat jalur mana yang harus dipilih. Akhirnya, kami memutuskan untuk berhenti menenangkan pikiran dan membuat segelas kopi. Selang waktu kemudian, ada warga yang sedang menjaga kebunnya dan menjumpai kami sedang beristirahat. Salah satu dari kami ada yang bertanya kepada warga tersebut jalan menuju Pos Baderan. Setelah berbincang-bincang, kami meminta tolong kepada warga tersebut untuk diantarkan pulang sampai di dekat pemukiman penduduk. Sebagai upahnya kami memberikan sisa beras yang kami bawa kepada warga tersebut. Sesampainya di persimpangan jalan dekat sungai, kami berhenti untuk beristirahat sejenak dan mengambil air. Hingga pukul 19.53 WIB, kami akhirnya tiba di pos pendakian Baderan, Situbondo.
            Kami beristirahat di sebuah rumah yang terletak persis di depan kantor BKSDA. Disana kami sudah disambut oleh dua orang anggota biasa Mahapena yang sebelumnya juga melakukan pendakian bersama tim ESH Cozmeed. Kami berunding sebentar untuk menentukan tempat istirahat malam ini. Akhirnya diputuskan bahwa kami beristirahat di rumah salah satu anggota muda yang letaknya tidak terlalu jauh dari Baderan. Beberapa anggota membuat minuman hangat sambil menunggu mobil jemputan yang akan membawa kami ke Besuki. Dua anggota lainnya bergegas menuju kantor BKSDA untuk melaporkan kedatangan kami serta mengumpulkan hasil dari kegiatan bersih – bersih gunung. Tak berselang lama mobil jemputan kami pun datang. Kami segera meletakkan tas carrier kami ke atas mobil dan berpamitan dengan pihak BKSDA. Setelah semua siap, kami meluncur ke rumah teman kami di Kecamatan Besuki.
            Semilir angin malam serta lelah akibat pergerakan hari ini membuat kami cepat terlelap di atas mobil. Kami tiba di rumah teman kami sekitar pukul 22.31 WIB. Kedatangan kami disambut dengan baik oleh orang tua teman kami. Kami lalu merapikan carrier dan bergantian untuk mandi, sementara dua orang membeli konsumsi untuk makan malam kami. Setelah mandi, makan, dan lainnya selesai, kami beranjak tidur.
Jumat, 19 Agustus 2016
            Pagi hingga siang hari ini kami manfaatkan untuk beristirahat sembari menunggu kedatangan tim 1. Rencananya kami akan dijemput setelah waktu sholat Jumat selesai. Beberapa dari kami menyempatkan diri untuk jalan – jalan ke Pelabuhan Situbondo, karena letaknya juga tidak terlalu jauh dari rumah teman kami. Pukul 16.15 WIB rombongan penjemput  baru datang. Kami makan dahulu dan memberi kesempatan kepada anak – anak yang menjemput untuk beristirahat, sambil bertukar cerita tentang perjalanan selama aplikasi. Pukul 18.40 WIB, kami berangkat menuju Sekretariat Mahapena. Perjalanan memakan waktu sekitar 2,5 jam dan tidak ada kendala. Tiba di Sekretariat Mahapena kami beristirahat sejenak sambil menunggu semua anggota lengkap. Setelah dirasa cukup kami menuju ke halaman depan untuk mengucap syukur atas selesainya aplikasi anggota muda Mahapena 2016. Aplikasi kami ditutup dengan tasyakuran yakni memasak ikan bakar bersama, yang sebelumnya sudah dibeli dari Besuki, Situbondo.


Komentar

Posting Komentar